Tradisi Makan Bedulang di Belitung


Berkunjung ke suatu daerah, paling asyik kalau bisa sekalian mengenal kebudayaannya. Apalagi kalau berkesempatan merasakan langsung. Pasti akan menjadi pengalaman yang luar biasa. Berkunjung ke Belitung kali ini, saya beruntung bisa merasakan langsung sebuah tradisi makan ala Belitung yang dikenal dengan nama Makan Bedulang.

Makan Bedulang ini adalah tradisi makan bersama-sama dalam satu dulang. Dulang yang dimaksud di sini adalah nampan besar yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan aneka makanan dalam piring-piring kecil. Makanan-makanan itu kemudian ditutup menggunakan tudung saji yang disebut mentudong. 

Sebelum menggunakan dulang yang terbuat dari seng seperti sekarang ini, dulunya dulang yang digunakan adalah dulang berbahan kayu. Satu dulang biasanya untuk makan 4 orang yang duduk bersila secara berhadapan. 

Makan Bedulang ini ada aturannya. Antara lain, yang termuda mengambilkan nasi untuk yang lebih tua. Kemudian yang paling tua dipersilakan untuk mengambil lauk terlebih dahulu, baru kemudian diikuti oleh yang muda secara bergiliran. Makanan yang sudah diambil harus dihabiskan agar tidak mubazir. Dan makanan yang masih ada dalam dulang tidak boleh diacak-acak supaya bisa dibawa kembali ke dapur. 

Jenis makanan yang biasa disajikan dalam acara Makan Bedulang adalah aneka kuliner khas Belitung, seperti gangan darat, yaitu makanan sejenis gulai tapi tidak menggunakan santan. Isian gangan darat adalah biasanya menggunakan daging ayam atau sapi dicampur dengan ubi kayu. Selain gangan, ada juga ayam masak ketumbar, sate ikan, oseng-oseng sayuran, lalapan segar dan sambal sereh. Sate ikan Belitung berbeda dengan sate pada umumnya. Jenis ikan yang digunakan biasanya adalah tengiri yang dicampur santan, telur, dan bumbu-bumbu lainnya. Adonan sate kemudian dibungkus menggunakan daun simpor, baru kemudian dikukus. 

Makan Bedulang ini sejatinya menyimpan nilai-nilai kearifan lokal yang mengajarkan kita tentang syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap yang lebih tua. Jadi bukan hanya sekadar makan enak bersama-sama saja. Banyak filosofi yang tersimpan dalam sebuah dulang berisi aneka makanan yang tertutup tudung saji. 

Sobat JM tertarik mencoba tradisi Makan Bedulang? Yuk! ke Belitung..

Comments